Songgo buwono adalah salah satu hidangan kuliner khas Jogja. Mungkin sebagian besar masyarakat tidak familier dengan jenis makanan ini. Wajar saja, sejatinya Songgo Buwono adalah hidangan yang hanya disajikan di kalangan keraton.
Tetapi seiring dengan waktu, hidangan ini mulai dikenal masyarakat luas. Biasanya songgo buwono dijumpai di acara pernikahan atau perayaan, itu juga pada mulanya hanya perayaan keluarga yang kaya saja yang mampu menyediakannya.
Songgo Buwono diibaratkan sebagai makanan yang menggambarkan dunia seisinya termasuk langit dan seisinya. Makanan tersebut terdiri dari daun slada yang digarnis menjadi dasar dari roti soes. Peletakan daun sebagai alas roti memiliki falsafah sebagai tanaman penyangga dunia.
Untuk penggambaran isi bumi diibaratkan dengan potongan telur ayam dan cincangan daging beserta sayur yang dimasak dengan bumbu dapur (Ragout). Rasa khas masakan Yogyakarta yakni manis terasa dari cincangan daging yang berwarna putih kecoklatan.Sementara untuk menggambarkan langit, disediakan mayonaise sebagai sauce perasa dari makanan tersebut. Sedangkan isi langit dilambangkan dengan keberadaan acar mentimun.
Songgo Buwono yang semula hanya milik keluarga Keraton, kini dapat dinikmati oleh siapa saja.