Jadah manten, merupakan salah satu jenis makanan kecil yang sejak abad X masehi sudah cukup popular.

Makanan ini terbuat dari jadah (ketan) diisi daging ayam dan dibungkus dengan dadaran telur. Kemudian dipanggang dan disajikan dengan dilumuri areh santan nan gurih.

Awalnya jadah manten ini di gunakan sebagai salah satu jenis makanan dalam rangkaian sesaji manten, maka di sebut jadah manten.
Dalam tradisi Jawa, jadah merupakan salah satu panganan penting yang dibawa utusan calon mempelai pria ketika lamaran. Mereka membawa bermacam oleh-oleh termasuk juga makanan. Makanan yang dibawa biasanya dipilih yang terbuat dari beras ketan, salah satunya adalah jadah. Jadah dipilih karena mempunyai makna, supaya kelak kedua mempelai tetap rukun dan “pliket” (lengket) baik antara satu sama lain, dan juga dengan keluarga besannya tetap akrab

Jadah manten ini konon juga merupakan kudapan favorit Raja Mataram, Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

Kini jadah manten merupakan salah satu makanan kecil/nyamikan masyarakat Yogyakarta.